Secara umum ada 3 jenis syahadat :
1. syahadat Rububiyyah
2. syahadat Uluhiyyah
3. syahadat Risalah
Syahadat rububiyyah merupakan Penguatan Identitas terhadap Allah sebagai Pecipta, Pemilik, Pemelihara serta Penguasa alam semesta ini. Syahadat Rububiyyah ini telah diucapkan oleh seluruh manusia, baik yang telah ataupun belum lahir ke dunia ini.
Setelah Allah menciptakan seluruh ruh untuk manusia yang akan mengisi dunia ini sampai hari akhir, maka di alam ruh Allah meminta persaksian :
“Bukankah Aku ini (Allah) adalah Pencipta, Pemilik, Pemelihara dan Penguasamu? Kemudian sluruh ruh itu (termasuk ruh kita) menjawab : Benar! kami bersyahadah bahwa Engkau (Allah) adalah Pencipta, Pemilik, Pemelihara dan Penguasa atas kami!”
Kemudian kata Allah “
Aku sengaja mengadakan acara ini, supaya pada hari kiamat nanti kamu semua tidak akan mengatakan : wah! Kita tidak tahu sih.(lihat Al Qur’an surat Al-A’raaf : 172)
Jelaslah bagi kita bahwa pengakuan terhadap Allah sebagai Pencipta, Pemilik, Pemelihara seta Penguasa alam semesta ini sebenarnya merupakan fitrah manusia. Kita saksikan di atas secara spontan seluruh ruh membenarkan bahwa Allah adalah Robb mereka. Pernyataan ini pun kemudian terpatri dalam setiap sanubari manusia sampai dengan manusia lahir ke dunia. Baru kemudian peranan orang tua, lingkungan, pendidikan yang akan menentukan apakah anak ini akan tumbuh dengan perilaku, pemikiran, atau bahkan mungkin dengan kepribadian seorang Yahudi, Nasrani atau majusi. Apabila orang tua berhasil menjaga fitrahnya, maka sang anak akan jatuh ke dalam Pangkuan Islam. Apabila intervensi lingkungan berhasil memasukkan unsur-unsur yang tidak dikehendaki (unwanted variable) ke dalam pendidikan sang anak, maka akan jatuhlah sang anak ke dalam pangkuan “pola pengasuh yang jauh dari niali-nilai Islami”.
Jika hal ini benar-benar terjadi, maka tentulah apa yang telah terpatri dalam sanubari tadi akan mengalami kerosi (berkarat) dan akan menghalangi kondusi iman (sampainya hidayah) kepada seseorang. Cobalah kita lihat! Dari 5,2 milyard penduduk dunia hanya 1,1 milyard yang berstatus Islam. Selebihnya hanya sekedar meramaikan dunia ini! Segala Puji milik Allah yang telah memberi kami nikmat Iman dan Islam. Mudah-mudahan kami dapat memelihara dan mempertahankannya – amien.
Syahadat Uluhiyah dan Syahadat Risalah merupakan suatu unity, kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Syahadat Uluhiyah merupakan Pangkuan Loyalitas terhadap Allah sebagai satu-satu Supremasi yang boleh ditaati. Sedari kecil seorang muslim dididik untuk mengatakan Tidak, kecuali sesuatu itu dari Allah (Laa Ilaaha Illa Allah). Dengan demikian seorang manusia seharusnya tumbuh sebagai orang yang paling assertive di dunia. Don’t Say Yes, If “You” Want To Say No!
Menurut para ahli psikologi, assertive merupakan salah satu ciri kepribadian orang yang dewasa dan sehat mentalnya. Orang-orang Barat sudah merasa dirinya assertive. Tetapi sebenarnya assertive yang mereka miliki tidak independen. Mereka menyatakan No! sangat tergantung (dependen) kepada haw nafsu mereka. Sedangkan seorang muslim memiliki assertive yang independen (bebas) dari segala tuntutan hawa nafsu. Dan kamu tidak menghendaki (menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki Allah (Al Qur’an surat Al Insan : 30).
Syahadat Risalah merupakan Pengakuan Panutan terhadap diri Muhammad Rasulullah sebagai satu-satunya tokoh idola. Sengguh terdapat pada diri Rasulullah seluruh suri teladan yang baik (Al Qur’an surat Al Ahzab : 21)
Siapa saja tokoh yang dijadikan idola diluar Rasulullah dan pengikutnya tidak akan mendatangkan pahala sedikitpun, bahkan tidak jarang justeru akan menyeret seseorang ke dalam neraka. Mengapa harus ber-uswah atau menjadi pengagum Napoleon Bonaparte?
Sedangkan Napoleon sendiri adalah pengagum Khalid bin Walid sahabat Rasulullah yang strategi perangnya masih dipelajari oleh ornag-orang Barat di West Point hinga saat ini. Bahkan sebenarnya Islam memiliki Jenderal yang lebih tangguh dari Napoleon yaitu Usamah bin Zaid. Kalau Napoleon menjadi Jnderal pada usia 25 tahun, Usamah menjadi Jenderal pada usia 18 tahun. Mengapa pula terkagum-kagum kepada tokoh James Bond atau Rambo yang sebenarnya merupakan fiktif belaka sedangkan Islam meiliki Majaza’ah bin Tsaur A Sadusy, prajurit kesayangan Umar bin Khattab di bawah pimpinan jenderal Abu Musa Al Asy’ari. Muja’ah adalah seorang Intel yang brilian, mampu meyusup ke dalam benteng pertahanan musuh tanpa dikenali identitasnya oleh musuh (dalam hal ini dia setara dengan Khudzaifah ibnul Yaman). Disamping itu dia juga merupakan penunggang kuda dan sekaligus pemanah yang ahli, mampu memanah suatu sasaran dari jarak jaug dengan tepat sambil memicu kuda dengan kecepatan tinggi (dalam hal ini dia setara dengan Al Barra’ bin Malik). Dia ali dalam memainkan pedang dan mampu melakukan duel hingga membunuh 200 tentara musuh (dalam hal ini setara dengan Khalid bin Walid). Dia juga seorang penyelam yang ulung di dalam arus air yang kuat tanpa menggunakan peralatan selam dan sanggup betahan berjam-jam (dalam hal ini dia tiada tandingannya, karena dialah yang pertama kali membentuk pasukan manusia katak dalam sejarah pertempuran Islam yaitu saat menyerbu Tustar benteng terakhir milik Persia).
Bila yang dikagumi, dijadikan idola dan diikuti tuntutan perilakunya adalah john Travolta, Michael Jackson,Marilyn Monroe, Madonna, Duran Duran dan sebagainya, tentulah akan lebih parah lagi karena membuat seseorang lalai mengingat Allah dan lambat laun tanpa terasa akan terbawa kepada jalan-jalan mereka (neraka). Naudzubillahi min Dzlika! Cba bayangkan kebaikan apa yang dapat diambil dari mereka? Mengkinkah mereka mengajarkan kebaikan kepada kita, sementara wajah mereka sendiri tidak pernah dibasuh dengan air wudhu?
Syahadat Uluhiyyah dan Syahadat Risalah ini hanya akan diterima oleh mereka yang fitrahnya di dunia masih terjaga. Sedangkan mereka yang insilah minal fitrah (melepas diri dari fitrahnya) atau mereka yang mengalami amrodhul fitrah (fitrahnya hancur) atau mereka yang ingkaru fitrah (menentang fitrah) maka mereka akan sangat bencinya kepada kedua bentuk syahadat ini (Asyhadu allaa ilaha illa Allah wa Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah). Kita lihat sebagian besar dari mereka di dunia ini menolak Islam sebagai suatu alternanif. Padahal kalau saja mereka mau menerima Islam sebagai satu-satunya alternatif untuk me-manage dan mengatasi krisis dunia, tentulah Allah akan memasukkan mereka ke dalam surga. Tapi Dia memasukkan siapa yang dikehendakiNya ke dalam surgaNya. Dan bagi orang0orang yang dzolim disediakanNya azab yang pedih (Al Qur’an surat Al Insan : 31). Dalam hal ini, Margareth Marcus merupakan contoh orang Yahudi yang masuk Islam kemudian mengganti namanya menjadi Maryam Jameelah. Sedangkan Cat Steven merupakan contoh orang Nasrani (Khatolik) yang masuk Islam kemudian mengganti namanya menjadi Yusuf Islam. Tentu saja hal ini mencengangkan bangsanya. Tapi bagi seorang muslim semua ini bukan merupakan hal yang aneh. Sekalipun 1 juta orang Soviet masuk Islam, bukan hal yang aneh. Apakah suatu hal yang aneh jika orang kembali kepada fitrahnya (Islam), bukankah setiap manusia lahir dalam keadaan fitrah? Yang lebih aneh adalah justeru jika seorang muslim masuk kristen walaupun hanya 1 orang. Karena itu bertentangan dengan fitrahnya!
ok.. syukron..
BalasHapuswww.fs-galery.blogspot.com