“Ukhuwah Islamiyah“ pasti bukan kata yang asing ditelinga kita. Sebagai mu’min kita semua telah disatukan dengan ukhuwah, dan memang gak ada ukhuwah/persaudaraan yang paling kuat kecuali persaudaraan orang yang beriman sehingga Rasulallah pernah bersabda : “Andai para raja-raja Romawi itu mengetahui nikmatnya ukhuwah yang kita miliki maka mereka akan berusaha sekuat tenaga merebutnya dengan pedang-pedang mereka”.
“Subhanallah…” Nah…,Gimana caranya agar kita merasakan nikmat nya ukhuwah?? Ternyata Rasulullah SAW juga punya kiat–kiat nya
Membela Mu’min yang digunjingkan
“Ah yang bener? Masa sih dia kayak gitu? Ih amit- amit deh…”. Itu ungkapan yang biasa terdengar ketika “diskusi” makin hangat. Bukannya membela orang yang digossipkan, kadang kita malah asyik dalam membicarakan keburukan saudara kita seiman. Padahal Allah sudah memperingatkan kita melalui QS Al Isra :36 .(baca sendiri ya…)
“Kejelekan dia? Nggak tahu tuh..”
Rasulullah bersabda : “Hai Orang-orang yang beriman --dengan lisannya namun keimanan itu belum masuk kedalam hatinya--, janganlah kalian menggunjing atau mencari aib kaum muslimin,karena barangsiapa mencari –cari aib saudaranya maka Allah akan mencari aibnya.Barangsiapa aibnya dicari oleh Allah, niscaya aib itu akan ditampakkan-Nya meskipun ia bersembunyi dirumahnya”.(HR Abu Daud dari Abu Hurairah).
Mema’afkan Kesalahan saudaranya
Dalam sebuah riwayat dari Hakim dengan sanad dari Anas bin Malik,Rasulullah dengan bercucuran airmata bahkan menggambarkan keindahan kota-kota dari perak dan istana dari emas yang bertabur mutiara di Syurga bagi orang –orang yang mema’afkan kesalahan saudaranya.
Berbuat baik terhadap Saudara Seiman
Terkadang kiat meremehkan sebuah kebaikan ,walau berupa senyuman. Namun di sisi Allah ,terdapat sebuah pahala yang besar.Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Dzar bahea Rsulullah bersabda :”Janganlah engkau meremehkan kebaikan sekecil apapun,sekalipun sekedar wajah berseri yang kau berikan ketika berjumpa saudaramu “.
Tidak menimpakan kesulitan bagi saudaranya, walaupun hanya bercanda
Bercanda sih boleh -boleh saja, tapi jangan sampai karena bercanda kita sampai menyakiti saudara kita . Rasulullah bersabda :”Terkutuklah siapa saja yang menimpakan bahaya atau membuat tipu daya atas seorang mu’min”.
Menahan diri dari membicarakan aib
Ukhuwah itu bukan cuma dimulut ,tapi harus terpatri kuat di dalam dada. so, jangan sampai tergoda untuk membicarakan aib saudara kita bahkan jangan sampai bersu’uzon . karena hal itu hanya akan merusak ukhuwah di antara kita.
Berbicara dengan apa yang disukai Saudaranya
Berbicara dengan kata-kata yang menyenangkan, memanggil dengan nama yang disukai, memuji saudara kita –tanpa berlebihan sehingga memancing Riya – mengucapkan terimakasih atas kebaikan saudara kita; semua itu akan memperat ukhuwah dijalan Allah.
Saling menyampaikan taushiah
“Dan tetaplah memberi peringatan ,karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi kamu Mu’minin “( QS.Adz-Dzariat :55). Juga dalam QS. Al-Ashr : 3 ,Allah menekankan pentingnya budaya taushiah. Tapi dalam bertaushiah, perlu kita perhatikan adab2nya agar taushiah tersebut diterima dengan baik, dan tidak menyinggung perasaan saudara kita.
Saling meringankan beban
Sesungguhnya kita adalah satu tubuh ,jadi sepantasnya bila ada saudara kita yang kesusahan kita ikut membantu meringankan masalahnya.
Mendoakan Saudara selama Hidup ataupun Mati
Sesungguhnya Allah mendengar do’a seorang mu’min terhadap mu’min lainnya.Dan tiadalah do’a itu kecuali para malaikat akan menyambut :”Dan untukmu seperti itu juga”. Sungguh, saling mendo’akan sesama mu’min akan mepertautkan hati walau dipisahkan jarak yang jauh.
Semoga kiat-kiat yang diajarkan rasulullah ini dapat kita ‘amalkan sebaik-baiknya sehingga kita dapat merasakan nikmat ukhuwah Islamiyah , sebagaimana yang telah dicontohkan masa kehidupan para sahabat yang telah diikat dengan keimanan, rasa kasih sayang di jalan Allah dengan penuh keikhlasan. Mereka itu telah berjaya membentuk masyarakat dan negara Islam yang paling berjaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar