Sesungguhnya, manusia diciptakan lengkap dengan rezekinya. Hanya saja, kemudian manusia diberikan kewajiban untuk menjemputnya, bukan mencarinya.Tidak mungkin Allah menciptakan perut, kecuali sudah dengan isinya Firman Allah, "Dan tidak ada..sesuatu yang melata pun di bumi melainkan Allah yang memberi rezekinya" (QS.Huud[11]:6)
Namun demikian, kita harus memahami bahwa menjemput rezeki ini membutuhkan kegigihan dalam meyakini jaminan Allah dan juga butuh kegigihan dalam menyempurnakan ikhtiar, karena ada juga orang yang mencari rezeki dengan menggadaikan akhirat. Kadangkala, ada orang yang yakin kepada Allah tetapi tidak disempurnakan ikhtiarnya. Akibatnya, dia tidak berhasil untuk menjemput jatahnya sendiri. Demikian, ada juga yang tidak mencari rezeki dan tidak yakin akan jaminan Allah, inilah orang yang paling rugi. Na'udzubillahi min dzalik
Dalam menghadapi keadaan krisis keuangan seperti sekarang ini, kita semua membutuhkan beberapa langkah untuk menghadapi semua ini. Lalu apa saja kiat yang dapat ditempuh? Insya Allah akan kita bahas berikut ini.
1. Kita harus yakin bahwa yang membagikan rezeki adalah Allah Swt. Tidak mungkin Allah menciptakan kita tanpa rezeki-Nya, masalahnya kita harus luar biasa mengerahkan segenap kemampuan kita untuk menggapai jatah kita.
2. Kita harus mulai sekuat tenaga mengevaluasi sikap kita terhadap apa yang diberikan Allah kepada kita selama ini. Mungkin Allah telah memberikan cukup, tetapi malah kita gunakan untuk yang sia-sia bahkan maksiat. Na'udzubillahi min dzalik
3. Kita harus mulai meningkatkan kegigihan kita dalam bekerja. Lihatlah burung yang berangkat mencari makan dengan perut kosong dan berikhtiar dengan mengepakan kedua sayapnya dan akhirnya pulang dengan perut berisi makanan.Subhanallah
4. Kita harus meningkatkan ibadah karena Allah yang membagikan rezeki. Firman Allah, "Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan jalan keluar baginya dan Dia akan memberikan rezeki kepadanya dengan tiada terkira. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Dia mencukupkannya." (QS. Ath Thalaaq[65]: 2-3)
Percayalah, Allah Mahatahu kebutuhan kita daripada diri kita sendiri. Allah Mahakaya dan tidak mungkin lalai kepada hamba-hamba yang Dia ciptakan dan mau gigih ikhtiar di jalan yang Allah sukai. Musibah dan kesulitan ini adalah ladang kreatifitas bagi kita, karena siapa tahu dengan kesulitan ini kita jadi tahu potensi diri kita yang sebenarnya, membuat semakin dekat kepada Allah Swt., karena tidak akan pernah rugi dengan krisis kecuali orang yang tidak memperbaiki dirinya sendiri. Wallahu a'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar