Mempertimbangkan berbagai aspek, memandang dari berbagai
perspektif, dan mensinkronkan satu aspek dengan aspek yang lainnya.
Al-Ishlag (Reformatif)
Selalu berorientasi pada perbaikan (ishlah), baik yang berkaitan
dengan perbaikan individu, masyarakat, ataupun yang berkaitan dengan perbaikan
pemerintahan dan negara.
Asy-Syar’iyah (Konstitusional)
Menjunjung tinggi syari’ah, ketundukan, dan komitmen kepadanya
dalam seluruh aspek kehidupan. Komitmen menegakkan al-haq, bulat hati dan
percaya penuh kepada Islam sebagai ajaran yang lurus dan konprehensif.
Al-Wasathiyah (Moderat)
Tetap menjadi ciri Islam yang baik dalam aspek-aspek
tarbiyah (Pendidikan) dan tasyri’iyah (perundang-undangan).
Al-Istiqomah (Komit dan Konsisten)
Berpegang teguh kepada ajaran dan atura Islam (QS 43: 43). Seluruh
kebijakan, program, dan langkah-langkah operasional harus taat asas pada ‘hukum
transenden’.
An-Numuw wa at-Tathawwur (Tumbuh dan Berkembang)
Pertumbuhan yang bersifat vertical dan perkembangan yang
bersifat horizontal tetap mengacu kepada kaidah yang bersumber dari nilai-nilai
Islam. Langkah-langkah operasional harus tetap konsern kepada pengembangan
potensi SDM hingga mampu melakukan akselerasi mobilitas vertical dan perluasan
mobilitas horizontal.
At-Tadarruj wa at-Tawazun (Bertahap, Seimbang dan
Proporsional)
Pentahapan dan keseimbangan harus melekat dalam seluruh
kiprah pergerakan, baik dalam kiprah individu fungsionaris dan pendukungnya
ataupun kiprah kolektifnya.
Al-Awlawiyat wal Ashlah (Skala Prioritas dan Prioritas Kemanfaatan)
Efektivitas sebuah gerakan salah satunya ditentukan oleh
kemampuan gerakan tersebut dalam menentukan prioritas langkah dan kebijakannya.
Prinsip al-Awlawiyat pada hakikatnya refleksi dari budaya berfikir strategis. Prinsip
al-Awlawiyat dapat melahirkan efisiensi dan efektifitas.
Al-Hulul (Solusi)
Setiap aktivitas gerakan harus diarahkan untuk menjadi
solusi bagi permasalahan-permasalahan umat.
Al-Mustaqbaliyah (Orientasi Masa Depan)
Setiap kebijakan yang diambil dan program-program yang
dicanangkan harus mengaitkan ketiga dimensi waktu (masa lalu, masa kini, dan
masa mendatang). Masa lalu sebagai pelajaran, masa kini sebagai realitas, dan
masa depan sebagai harapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar